, Korea
312 views

Korea delays completion of Shin Hanul-1-2 nuclear reactors

Construction will be pushed by another eight months.

Enerdata said that the South Korean energy group Korea Hydro & Nuclear Power (KHNP) has been forced to delay the construction of the Shin-Hanul-1 and Shin-Hanul-2 nuclear reactors in Uljin by eight months because of new safety requirements against earthquakes and due to the delayed test operation of the Shin-Kori-4 unit. The three new reactors passed previous safety inspections, but two major earthquakes in nearby cities in 2017 prompted South Korea to strengthen inspections for new projects.

The two Shin-Hanul units (1.4 GW capacity each) broke ground in April 2010 and were initially scheduled for commissioning in February 2018 and February 2019, respectively. However, KHNP reported that the delays do not affect the 2019 power supply plan, which is set for 88.5 GW.

This article was originally published by Enerdata.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.