, Taiwan

Ørsted pauses Taiwan offshore wind projects amidst permit woes

It failed to get an establishment permit for projects Changhua 1 and 2a in time.

Denmark-based firm Ørsted paused its projects in Taiwan and said it will revisit activities, timelines, and commitments after it failed to get an establishment permit in time to sign a 2018 power purchase agreement (PPA) with Taipower for the offshore wind projects, Changhua 1 and 2a, Offshore Wind reports.

The deadline for signing the 2018 PPA was extended to 2 January 2019. However, Taiwan’s Bureau of Energy had not issued an establishment permit by close of business local time.

According to the report, in November 2018 the Taiwanese government proposed a 2019 feed-in-tariff of TWD 5,106 per MWh ($165.6/MWh) and suggested a production cap of 3,600 annual full-load hours.

Ørsted Offshore CEO Martin Neubert commented, “We’re very concerned about the suggested feed-in-tariff level for 2019 as well as the newly proposed cap on annual full-load hours. We will need to see significant changes to these proposals before we can progress any further towards a final investment decision on the projects.”

“The proposed retrospective changes would jeopardise the creation of a local offshore wind supply chain, harm the planned transition to renewable energy and cause significant uncertainty among international investors looking to Taiwan,” the executive added.

The projects have a total capacity of 2.4GW and around 1.8GW has been earmarked for buildout in 2021 and 2025.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.