, India

India unveils tender for 1.2GW of solar projects

SECI is becoming more lenient to developers.

The Solar Energy Corporation of India (SECI) has issued a national tender which allocates 1.2GW of capacity for solar project developers.

The new tender comes after months of turmoil in the Indian solar industry, with solar tariffs hitting record lows in 2018.

The terms of the new tender are less stringent than the last. For instance, SECI will allow a period of 12 months for financial closure, compared to just seven months in the previous large-scale tender. Each developer also has 18 months to fully commission the project, compared to 15 months in the last tender.

The projects are on a build own operate (BOO) basis. The maximum tariff payable to each developer is fixed at 3.7 cents (INR2.65) for a period of 25 years, compared to 4.1 cents (INR2.93/kWh) in the previous tender.

Bidding will close on 2 February 2019.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.