, Japan

Tohoku Electric Power joins 700MW Akita Yurihonjo offshore wind project

The project is slated to start in 2021.

Japanese electric services firm Tohoku Electric Power has participated as a new joint investor in Akita Yurihonjo Offshore Wind GK, an announcement by renewable energy developer and power producer RENOVA Inc. revealed.

The Akita Yurihonjo Offshore Wind Power Generation Project is planned to have a power generating capacity of approximately 700MW, making it one of the largest offshore wind farms in Japan.

Tohoku Electric Power will be joining the project sponsors RENOVA, Eco Power and JR - EAST Energy Development.

RENOVA is said to be engaging in dialogues with local residents, fishermen and other local industries, whilst at the same time conducting environmental impact assessments and various other surveys.

The project is slated to start in FY2021, whilst its sequential operational commencement is scheduled for FY2024 onwards. 

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.