, Malaysia

Petronas buys 500MW portfolio of international PV projects

The acquisition is the firm’s first foray into renewables.

Petroliam Nasional Berhad (Petronas) has entered into an agreement with global infrastructure investor I Squared Capital to acquire a 100% interest in Singapore-based firm Ampus Energy Solutions (M+) which owns a 500MW portfolio of PV projects, an announcement revealed.

The acquisition, which is expected to be completed later in April, marks Petronas’ international foray into renewable energy.

According to the announcement, M+ serves more than 150 commercial and industrial customers across India, the Middle East and Southeast Asia.

Petronas is also looking to work in a number of clean energy initiatives in Malaysia. It has announced a collaboration with Universiti Teknologi Mara’s investment arm UiTM Holdings Sdn Bhd to jointly develop large scale PV power plants and on-campus energy optimisation and solar rooftop projects. 

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.