, China

Chinese, Mongolian companies sign $250M coal deal

A Mongolian and a Chinese mining company have signed a coal deal worth US$ 250 million.

 

This comes after the Mongolian government chose China Shenhua Energy, U.S. mining giant Peabody Energy and a Russian-Mongolian consortium to develop the coal mine.

Under the deal, the Aluminum Corp. of China Ltd. will purchase coking coal worth 250 million dollars as an advance payment from Mongolian state-owned company Erdenes Tavan Tolgoi, which holds the license for the giant Tavan Tolgoi coal deposit in Mongolia's south Gobi region.

The South Korean company Korea Resources Corp. and the Japanese companies Itochu and Mitsui signed a memorandum of understanding on purchasing 30 percent of the coal from Chalco.

About 50 high-ranking Mongolian and Chinese officials, including Chinese Ambassador to Mongolia Wang Xiaolong, attended the signing ceremony.

The full story is available at Xinhua News.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.