, India

Adani Green Energy bags world's largest solar deal

It has agreed with SECI to develop 8GW of projects over the next five years.

Adani Green Energy (AGEL) has won the world’s largest solar agreement from the Solar Energy Corporation of India (SECI) to develop 8GW of solar projects, according to a press release. This award will entail a single investment of $6b (Rs45,000 crores).

This agreement comes along with a commitment to establish 2GW of additional solar cell and module manufacturing capacity.

Based on the award agreement, 8GW of solar development projects will be implemented in a variety of locations over the next five years. The first 2GW of generation capacity will come online by 2022 and the subsequent 6 GW capacity will be added in 2GW annual increments through 2025.

With this win, AGEL will now have 15GW of capacity under operation, construction or under contract, thereby accelerating its journey towards becoming the world’s largest renewables company by 2025.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.