, India

India’s JSPL sells coal-fired power business for $400m to Worldone

This move aims to reduce the company’s debt and carbon footprint by almost half.

India’s Jindal Steel and Private Limited (JSPL) has sold 96.42% of its stake in subsidiary Jindal Power Limited to Worldone Private for INR30.15b ($400m)

Worldone is a company owned by the promoter group of JSPL.

Jindal Power owns and operates 3,400 MW of coal-fired power capacity in the state of Chhattisgarh, including four 250MW and four 600MW thermal power units in Tamnar.

“This divestment is in line with our ESG objectives to be amongst the top 10 lowest Co2 emitting steel companies of the world. It is yet another step towards our vision to reduce debt substantially and create a robust balance sheet for our investors and stakeholders,” said JSPL managing director VR Sharma.

Aside from power, JSPL also has businesses in steel, power, mining and infrastructure sectors.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.