ACWA to build largest wind power plant in Central Asia

The company will construct the 1500 MW wind power project in Uzbekistan.

Saudi Arabia-based ACWA Power has signed an agreement with the Ministry of Investments & Foreign Trade and the Ministry of Energy of Uzbekistan to build what is set to be the largest wind power project in Central Asia.

The 1500 MW wind power project will be built in Karakalpakstan, Uzbekistan with ACWA leading its development, construction and future operation.

The agreement was signed, on behalf of ACWA Power by Ayad AlAmri, Executive General Manager of Business Development, and on behalf of the Uzbekistani side by Sherzod Khodjaev, Deputy Minister at the Uzbekistan Ministry of Energy, and Shukhrat Vafaev, Deputy Minister of Investment and Foreign Trade

The 1500 MW wind power project will offset about 2.5 million tons of carbon per year and is expected to cater to the power needs of approximately 4 million households.
 

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.