, China

Nepal, Chinese company ink West Seti Hydel project agreement

The government and China´s Three Gorges Corporation
(TGC) on Wednesday signed an agreement on construction of the 750-MW
West Seti Hydro Electricity Project

The project will cost USD 1.6 billion. As per the agreement, the Chinese
power company will have 75 percent of the total investment, while the
Nepal Electricity Authority will bear the remaining 25 percent of the
project cost.

The agreement also requires that the TGC should issue shares of one to
five per cent of the its total investment to Nepali nationals.

Likewise, the NEA will get necessary funds from the Chinese power
company in concessional loan, according to the agreement.

It also states that works will be contracted out in July 2014 and the
whole project will be completed by 2019.

Joint Secretary at the Energy Ministry Arjun Kumar Karki on behalf of
the Nepal government and TGC CEO Cao Guangjing on the behalf of the
Chinese power company signed the agreement.

 

 

here

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.