, Japan

Start-up firm to invest $1.3B in Japan solar plants

Japan Mega Solar Power will invest $1.3 billion to develop solar power plants in Japan.

 

The new company formed by West Holdings in June 2012 will set up 250 plants with a combined capacity of 500MW over five years.

It has so far attracted 12 investors, including Japan's finance and leasing company Orix, China-based photovoltaic cells maker JA Solar, and South Korea's LS Industrial Systems.

The company hopes to take advantage of higher tariffs offered for renewable energy in Japan, which is at JPY42 ($0.53) per kilowatt-hour for 20 years, nearly threefold increase from JPY14.59 ($0.18) per kilowatt-hour that industrial users paid for electricity in the year ended in March.

Japan Mega Solar managing director Toshihisa Nagashima said that they will adjust depending on preferential rates set annually by Japan's government for clean energy.

For more.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.