, Malaysia

Malaysia to source 5.5% energy from renewable sources

Malaysia has created support mechanisms to secure 5.5 percent of its total energy capacity from renewable sources by 2015.

According to Prime Minister Datuk Seri Najib Tun Razak, the support mechanisms include the Feed-in-Tariff, which paid a premium rate for green electricity to achieve the goal.

“We have pushed renewable energy into the spotlight and now aim to secure 5.5 percent of the total energy capacity from renewable sources by 2015 and 11 per cent by 2020,” he said.

The Prime Minister estimates that renewable energy would generate RM70 billion worth of economic activity by 2020 and support 50,000 jobs.

“It will also avoid 42.2 million tonnes of carbon emissions, about a 40 per cent reduction, which I promised at the Copenhagen Climate Conference,” he added.

Alongside generating more clean electricity, Najib said Malaysia must also strived to conserve it, as energy efficiency could save Malaysia RM14 billion in Gross National Income by 2020.

For more

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.