, Indonesia

Indonesian, Singapore investors to build waste-based power plants

Joint venture will construct four waste-based power plants in Indonesia.

PT Riau Investment Corporation and PD Pembangunan Pekanbaru have partnered with Singapore-based G20 Environmental Solutions Group to build the power plants in Pekanbaru, Riau.

The four waste-based power plants will have a combined output of 40 megawatts and cost US$66 million to build. It is scheduled to be completed this year.

They formed a JV called PT G20 ESG (Pekanbaru). G20 ESG will own 50% of the shares while PT RIC and PD Pembangunan will each own 25%.

The project is the first of its kind carried out by G20 Environmental Solutions Group in Indonesia. The company said that the potential of developing waste-based power plants in Riau was big as the region had abundant household waste, including palm oil waste that has great potential to be processed into electricity.


 

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.