, China

Sinopec admits 14% profit drop

Asia’s biggest refiner to look overseas to restore growth.

China Petroleum & Chemical Corporation or Sinopec said its net income at Sinopec fell 14% to US$10.1 billion from US$11.8 billion year-on-year.

It expects costs to increase as it upgrades facilities to improve fuel quality and combat air pollution. As a result, Sinopec is looking abroad for growth opportunities. Declining domestic fields and government price controls are also prompting foreign expansion.

Analysts said Sinopec’s refining business might have already become profitable in the fourth quarter of last year and expects the refining business to be better this year.

Sinopec will spend US$5.4 billion on refining this year, and will focus on its fuel standards upgrade projects. It spent US$5.3 billion on refining in 2012.

Sinopec’s oil and natural gas production last year rose 4.9% from the previous year to 428 million barrels.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.