, Japan

Hanwha boosts presence in Japanese solar market

Expansion fueled by Japan’s growing need for solar energy.

Hanwha Group, one of South Korea’s leading chemicals and insurance conglomerates, is doubling its efforts to take a larger slice of Japan’s growing market for solar energy.

Hanwha said they are opening a second sales office in Japan because Japan is one of the fastest growing solar energy markets in the world despite weak global demand,

The group expects the number of solar powered households to increase over the next few years. It bought German solar cell maker Q-Cells in 2012, making it a leading player in the global solar industry. Hanwha also took over Chinese solar cell and module manufacturer Solarfun Power Holdings in 2010.

Hanwha and Japanese trading firm Marubeni signed an agreement August 2012 to supply solar modules that will generate 500MW by 2016.

The Japanese government is diversifying its energy sources since only two of the 50 existing nuclear reactors are currently online.


 

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.