, India
Photo from ONGC's website.

ONGC, Greenko ink MoU for green hydrogen production

The memo is valid for two years.

India’s Oil and Natural Gas Corporation (ONGC) and M/s Greenko ZeroC Private Limited signed a memorandum of understanding (MoU) to pursue opportunities together in renewables, green ammonia, green hydrogen and its other derivatives.

In a statement, ONGC said the MoU, which is valid for two years, is in line with the government’s National Hydrogen Mission to make India a “global green hydrogen hub.”

The company added that activities expected under the memo will contribute to India’s target to produce five million tonnes of green hydrogen by 2030.

READ MORE: Green hydrogen is key in India’s decarbonisation goals

The MoU was signed by ONGC Director Onshore Shri Anurag Sharma and Greenko CEO and Managing Director Shri Anil Kumar Chalamalasetty.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.