, India

India to issue 50GW of renewable energy tenders annually: MNRE

This is in pursuit of its 2030 target. 

India will need to issue renewable energy tenders of 50 gigawatts (GW)  annually between 2023 and 2028 to achieve its 2030 target, the Ministry of New and Renewable Energy (MNRE) said. 

The MNRE provided that 15GW tenders will need to be issued for the first two quarters and 10GW in the last two quarters. This should include at least 10GW of wind energy. 

Read more: India is set to be the 2nd largest solar PV manufacturing market

“In the next seven years, out of this 50 GW annual tender issuance, if 30-35 GW of new RE capacity is added every year, then India can easily achieve its 2030 target of 500 GW of Non-fossil fuel capacity,” JMK Research & Analytics noted. 

JKM Research noted that as of end-February, India’s installed renewables capacity is around 168.96GW with 82.62GW under implementation and 40.89GW under tendering process.

 

Follow the link for more news on

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.