, China
Source: Pixabay (Pexels)

Fossil fuels dominate China despite ‘strong’ renewables growth: report

The market added over 100GWs of wind and solar annually in the last three years.

China will continue its reliance on fossil fuels for its main power, despite seeing a “strong” growth in renewable energy, S&P Global Commodity Insights reported. 

“Growth is strong, but fossil fuels remain the main power source and will be so for the next two decades,” the report read.

“China has added more than 100 gigawatts (GW) of wind and solar capacity annually over the past three years.”

Read more: China’s wind power market to rebound in 2023: report

In 2023, the market is expected to add up to 160GW, based on the estimates of China’s National Energy Administration 

“This implies nearly 30% of annual growth over 10 years. This will bring non-hydro renewable capacity to about 920GW by the end of 2023,” S&P Global Commodity Insights noted.

 

Follow the link for more news on

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.