IPP
, India
Photo by Pixabay from Pexels.

Tata Power unit to develop 28 MW captive solar plant

This is in partnership with Sanyo Special Steel Manufacturing India.

TP Alpha Limited, a subsidiary of Tata Power Renewable Energy Limited (TPREL), entered a Power Delivery Agreement with Sanyo Special Steel Manufacturing India (SSMI) to set up a 28.125 MWAC Captive Solar Power Plant.

In a statement, Tata Power said the power plant located in Aachegaon, Dist- Solapur in Maharashtra can produce around 61.875 million units of electricity for SSMI annually.

The project is expected to start operations by March 2024.

ALSO READ: Tata Power to develop 2,800 MW pumped hydro storage projects in India

Tata Power added that the solar energy from the project will help cut SSMI’s carbon footprint by around 42,534 tonnes annually.

The project brings TPREL’s renewables capacity to 7,815 MW.

 

Follow the link for more news on

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.