Photo from Masdar.

UAE launches 103.5 MW wind project

The UAE Wind Programme project is spread across four areas.

The government of the United Arab Emirates (UAE) inaugurated the 103.5-megawatt (MW) UAE Wind Programme which could provide electricity to over 23,000 homes annually.

In a statement, developer Masdar said the project spans four locations, including the 45 MW capacity plus 14 MW peak in Sir Bani Yas Island, 27 MW in Delma Island, 27 MW in Al Sila, and 4.5 MW in Al Halah.

ALSO READ: Masdar, DEWA to build 1.8 GW solar project in UAE

The UAE Wind Programme will avoid 120,000 tonnes of carbon dioxide, equivalent to removing 26,000 petrol-powered cars annually.

Masdar said utility-scale wind power used to be unfeasible in the country due to low wind speeds but innovations such as larger turbines, lower hardware costs and the discovery of a weather phenomenon that generates high winds at night made the project viable.

 

Follow the link for more news on

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.