Photo from Masdar.

Masdar invests $8b to develop 10 GW renewable projects in Malaysia

The projects will include solar, onshore wind, and battery systems.

United Arab Emirates-based energy firm Masdar entered a memorandum of understanding (MOU) with the Malaysian Investment Development Authority (MIDA) to invest $8b for the development of up to 10 gigawatts of renewable projects in the Southeast Asia country.

In a statement, Masdar said MIDA will lead the company in developing the capacity by 2035 which will include ground-mounted, rooftop and floating solar plants, onshore wind farms, and battery energy storage systems.

ALSO READ: Masdar, PLN NP to triple Indonesia’s Cirata floating solar PV capacity

MIDA CEO Datuk Wira Arham Abdul Rahman said the partnership will support Malaysia’s achievement of its sustainable energy goals.

“It underscores our commitment to driving positive change and embracing the transition towards a greener, more sustainable future,” Rahman said.

Follow the link for more news on

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.