, India

NLC India incorporates subsidiary for RE projects

The subsidiary aims to reach 5 GW capacity by 2030.

NLC India Limited (NLCIL) launched its new wholly-owned subsidiary NLC India Green Energy Limited which will be mandated to handle the company’s renewable energy projects.

In a statement, NLC India said the subsidiary will take up its two gigawatts of renewable energy projects under implementation which include a 600-megawatt (MW) solar project in Gujarat and an 810 MW solar project in Rajasthan.

ALSO READ: Solar, wind to dominate India's RE growth by 2032: Ember

“The newly-incorporated company will take care of planning, participating in upcoming RE tenders, tendering, execution and commissioning of Renewable projects,” Shri. Prasanna Kumar Motupalli, Chairman and Managing Director, NLCIL said.

He added that the new subsidiary targets 5 GW capacity by 2030, contributing to carbon emissions reduction.

 

Follow the link for more news on

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.