, APAC
470 views

Energy consumption to rapidly grow 1.8% in 2024 driven by Asian demand

Asia’s energy demand will expand by 3.1% in 2024.

Energy demand is expected to get healthier as it reports an accelerated growth of 1.8% in 2024, up from 1.2% in 2023, an Economist Intelligence report showed.

“This will be supported by strong demand in Asia, where consumption is expected to expand by 3.1%, despite the clouds over China’s economic outlook,” read the statement.

For the rest of the world, the Middle East’s energy consumption will also be strong due to the warm climate, pushing demand for air conditioning.

“Energy demand in Europe, meanwhile, will record its third consecutive year of decline
as the region continues to battle against high energy prices and limited gas supply,” read the report. 

In North America and Latin America, meanwhile, growth will be marginal, where soft economic growth is expected. 

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.