, Philippines
115 views
Photo by Alfo Medeiros: https://www.pexels.com/photo/landscape-of-a-wind-farm-15268778/

Basic Energy, Renova partner for 50 MW Philippines wind project

The parties will sign a Joint Development and Shareholders Agreement.

Basic Energy Corporation and Japan’s Renova signed a memorandum of understanding for the development of the 50-megawatt Mabini Wind Energy Project.

In a disclosure, Basic Energy said the deal is the “initial and definitive step” for the signing of a Joint Development and Shareholders Agreement with Renova for partnership, through its subsidiary Mabini Energy Corporation, in the Mabini Wind Energy Project.

ALSO READ: Basic Energy to develop 50 MW solar, BESS project in northern Philippines

The signing of the subsequent deal is expected by the end of the first quarter of 2024.

The wind project is covered by the Wind Energy Service Contract by the Philippines’ Department of Energy in 2021.

Follow the link for more news on

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.