, Philippines

Dubai-based oil firm to build “Energy City” in the Philippines

Project completion slated in five years’ time.

International oil and gas company Kampac International plc based in the United Arab Emirates is in talks to develop a US$5 billion “Energy City” project in the Philippines. Media sources said the plant will be located somewhere in the Southern Luzon region to the south of Metro Manila.

Kampac chairman Charles Ampofo said the project will include a liquefied natural gas plant and a petrochemical facility. Upon completion, the project could employ up to 10,000 persons.

Ampofo said Kampac decided to invest in the Philippines due to the country’s good governance that promotes investor confidence. He also noted the geographic location of the Philippines was a major advantage for Kampac.

Kampac, with an annual turnover of over US$3 billion, was established in 1988 with its main activities in exploration and production, oil trading, oil infrastructure development, environmental and oil services.
 

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.