IPP
, India

CLP India issues partially credit enhanced bonds for its Jhajjar Power Plant

INR476 crores to be raised.

According to a release, CLP India, one of the largest foreign investors in the Indian power sector,  announced that it’s wholly-owned subsidiary, Jhajjar Power Limited (“JPL”), has issued corporate non-convertible bonds for their biggest asset in the country, the 1,320 MW coal-fired power plant at Jhajjar, Haryana.

JPL is raising INR 476 crores through issue of secured, partially-guaranteed, redeemable, non-convertible debentures with final maturity of 11years.

India Ratings and Research Private Limited has assigned a rating of AA+(SO) to the bonds. The bonds, with a semi-annual coupon of 9.99% per annum, are being issued in two series of equal amounts and will mature in April 2025 and April 2026 respectively. 

The bonds will be issued on Thursday, 9th April 2015 and will be listed on the Wholesale Debt Market segment of the BSE. Standard Chartered Bank and IDFC Limited are the lead managers to the issue. 

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.