San Miguel Corporation buys 1GW of coal-fired capacity

The $1.9b transaction is for completion by 1H18.

Enerdata reported that the US company AES Corporation and the Thai independent power producer Electricity Generating Public Company (EGCO) have sold their stakes in two coal-fired power plants to the SMC Global Power, part of the Philippine conglomerate San Miguel Corporation, for a total consideration of US$1.9bn (US$1.05bn for AES and US$850m for EGCO).

The sale comprises two coal-fired power plants with a total capacity of 965 MW, namely the 630 MW Masinloc-1 power plant (two 315 MW units) and the 335 MW Masinloc-2 project under construction along with the 10 MW Masinloc energy storage project, all located in the Philippines. The transaction is scheduled for completion in the first half of 2018 after the regulatory approval of the Philippine Competition Commission (PCC).

This article was originally published by Enerdata.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.