, India

BHEL concludes works at Koteshwar HEP

Bharat Heavy Electricals Limited has concluded rectification works of the generator shaft at unit-3 of THDC's 400 MW Koteshwar hydroelectric project. The works have been delayed for more than a month.

 

The new generator shaft reached the project site in the second week of August and will now be used in place of the damaged shaft in the unit.

To add to THDC's woes, the contractor was forced to put the trial assembly of turbine on hold to fix the problem of excess clearance between top cover and guide vanes.

The Koteshwar HEP, a run-off-river scheme over the Bhagirathi river with minimum diurnal storage, is comprised of a 97.5 m high concrete gravity dam and a surface power house, with four turbines of 100 MW capacity, each, at Koteshwar, 22 km downstream of the Tehri dam. This HEP is an integral part of the 2400 MW Tehri hydro power complex.

PT Jawa Satu Power mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga LNG sebesar 1.760 MW di Indonesia

Pembangkit ini dapat memproduksi listrik untuk 4,3 juta rumah tangga.

Barito Wind Energy mengakuisisi mayoritas saham di PT UPC Sidrap Bayu Energi

Perusahaan ini akan memegang saham sebesar 99,99% di perusahaan tersebut.

Grup NEFIN bekerja ekstra keras dalam mengejar proyek-proyeknya

CEO Glenn Lim menjelaskan bagaimana keterlambatan berubah menjadi hal baik karena perusahaan bertujuan mencapai kapasitas 667 MW pada 2026.

Summit Power International menyediakan dukungan LNG yang vital untuk Bangladesh

Tanpa pasokan listrik cross-border, LNG diperlukan oleh negara yang menghadapi kendala geografis untuk menerapkan sumber energi terbarukan.

JERA, mitra unit PT PLN untuk pengembangan rantai nilai LNG

MOU juga mencakup studi kemungkinan konversi ke hidrogen, rantai nilai amonia.

VOX POP: Bagaimana teknologi vehicle-to-grid dapat meningkatkan transisi energi?

Teknologi vehicle-to-grid (V2G) dipandang sebagai inovasi revolusioner menuju ketahanan jaringan listrik dan peningkatan transisi energi yang kokoh.

IDCTA: Partisipasi global dapat meningkatkan penjualan kredit karbon Indonesia

Pasar karbon Indonesia yang baru dibuka memiliki sebanyak 71,95% kredit karbon yang belum terjual pada akhir 2023.

Bagaimana Asia Tenggara dapat mencapai potensi biogasnya

Kawasan ini hanya memiliki sekitar satu gigawatt kapasitas dengan Thailand, Indonesia, dan Malaysia memimpin dalam hal produksi.